Mengganti harddisk konvensional dengan SSD untuk Linux
Hari ini pesanan saya yaitu Intel SSD series 320 dengan kapasistas 160 GB tiba. Ini adalah tipe harddisk SSD yang cukup legendaris, sekalipun kemampuannya mungkin masih kalah dibandingkan Samsung Evo.
Pertama, kita tentunya mempartisi harddisk sesuai dengan keperluan. Saya menggunakan GParted untuk melakukan hal ini. Pastikan bahwa yang dioperasikan adalah harddisk kedua (/dev/sdb), dan bukan harddisk dimana Linux saat ini tertanam (/dev/sda).
Langkah kedua adalah memindahkan isi dari harddisk konvensional ke SSD di Linux Slackware sulit. Prosesnya hampir sama dengan memindahkan harddisk di Windows. Cara paling mudah adalah dengan perintah rsync.
rsync -aAXv --delete --progress \
--exclude= {"/dev/*","/proc/*","/sys/*","/tmp/*","/run/*","/mnt/*","/media/*","/lost+found"} \
/ /run/media/{myusername}/{drive_id}
Kita perlu mengeluarkan /proc, /dev, /sys, /tmp, /run, /mnt, dan /media dari daftar karena memang akan berakibat terhentinya proses rsync.
Ketiga, kita perlu mengedit /etc/fstab di SSD, karena tentu saja partisinya berbeda.
/run/media/{myusername}/{drive_id}/etc/fstab
Ini adalah model partisi SSD saya:
/dev/sda2 swap swap defaults 0 0
/dev/sda1 / ext4 defaults,noatime 1 0
/dev/sda5 /var ext4 noatime,nosuid,noexec,defaults 1 0
Sebagai info, tab keenam (angka 0 terakhir) mengindikasikan bahwa kita tidak perlu mengaktifkan fsck, karena SSD tidak mengenal fsck.
Selanjutnya adalah menginstalasi boot loader dengan rekoveri dari DVD atau USB installer.
boot: huge.s root=/dev/sda1
Lalu kita dapat mengaktifkan atau mounting partisi tersebut
mkdir /blah
mount /dev/sda1 /blah
cd /blah
Kernel yang saya gunakan adalah versi terbaru, sementara kernel yang terdapat di USB installer adalah versi lebih lama. Untuk itu. kita memerlukan kernel dari SSD yang baru dan lilo.conf untuk berada di partisi root.
cp /blah/etc/lilo.conf /etc/.
rm -fr /boot
cp -R /blah/boot/* /boot/.
Lalu kita dapat mengaktifkan lilo pada partisi root.
/blah/sbin/lilo -r /blah
Setelah sukses booting dari SSD, kita perlu menyesuaikan fitur pengecekan kesehatan SSD. Kita tidak perlu mengaktifkan fsck, karena SSD tidak mengenal fsck. Untuk memastikan bahwa SSD berada dalam kondisi sehat, kita perlu mengaktifkan trim. Ada dua cara, yaitu dengan menambahkan opsi discard pada /etc/fstab, misalnya:
/dev/sda1 / ext4 defaults,noatime,discard 1 0
Selesai ! Lonjakan kecepatan booting dan loading program dengan SSD sudah dapat dinikmati.
![]() |
Intel SSD Series 320 kapasitas 160 GB |
Pertama, kita tentunya mempartisi harddisk sesuai dengan keperluan. Saya menggunakan GParted untuk melakukan hal ini. Pastikan bahwa yang dioperasikan adalah harddisk kedua (/dev/sdb), dan bukan harddisk dimana Linux saat ini tertanam (/dev/sda).
Langkah kedua adalah memindahkan isi dari harddisk konvensional ke SSD di Linux Slackware sulit. Prosesnya hampir sama dengan memindahkan harddisk di Windows. Cara paling mudah adalah dengan perintah rsync.
rsync -aAXv --delete --progress \
--exclude= {"/dev/*","/proc/*","/sys/*","/tmp/*","/run/*","/mnt/*","/media/*","/lost+found"} \
/ /run/media/{myusername}/{drive_id}
Kita perlu mengeluarkan /proc, /dev, /sys, /tmp, /run, /mnt, dan /media dari daftar karena memang akan berakibat terhentinya proses rsync.
Ketiga, kita perlu mengedit /etc/fstab di SSD, karena tentu saja partisinya berbeda.
/run/media/{myusername}/{drive_id}/etc/fstab
Ini adalah model partisi SSD saya:
/dev/sda2 swap swap defaults 0 0
/dev/sda1 / ext4 defaults,noatime 1 0
/dev/sda5 /var ext4 noatime,nosuid,noexec,defaults 1 0
/dev/sda6 /tmp ext4 noatime,nosuid,nodev,defaults 1 0
/dev/sda7 /home ext4 noatime,nosuid,nodev,noexec 0 0Sebagai info, tab keenam (angka 0 terakhir) mengindikasikan bahwa kita tidak perlu mengaktifkan fsck, karena SSD tidak mengenal fsck.
Selanjutnya adalah menginstalasi boot loader dengan rekoveri dari DVD atau USB installer.
boot: huge.s root=/dev/sda1
Lalu kita dapat mengaktifkan atau mounting partisi tersebut
mkdir /blah
mount /dev/sda1 /blah
cd /blah
Kernel yang saya gunakan adalah versi terbaru, sementara kernel yang terdapat di USB installer adalah versi lebih lama. Untuk itu. kita memerlukan kernel dari SSD yang baru dan lilo.conf untuk berada di partisi root.
cp /blah/etc/lilo.conf /etc/.
rm -fr /boot
cp -R /blah/boot/* /boot/.
Lalu kita dapat mengaktifkan lilo pada partisi root.
/blah/sbin/lilo -r /blah
Setelah sukses booting dari SSD, kita perlu menyesuaikan fitur pengecekan kesehatan SSD. Kita tidak perlu mengaktifkan fsck, karena SSD tidak mengenal fsck. Untuk memastikan bahwa SSD berada dalam kondisi sehat, kita perlu mengaktifkan trim. Ada dua cara, yaitu dengan menambahkan opsi discard pada /etc/fstab, misalnya:
/dev/sda1 / ext4 defaults,noatime,discard 1 0
Akan tetapi, menurut beberapa pengalaman, menempatkan discard dapat meyebabkan instabilitas sistem (hang).
Cara kedua adalah dengan menjalankan perintah fstrim untuk semua mount point secara periodik:
#!/bin/sh
LOG=/var/log/ssd_trim.log
echo "*** $(date -R) ***" >> $LOG
for fs in $(lsblk -o MOUNTPOINT,DISC-MAX,FSTYPE | grep -E '^/.* [1-9]+.* ' | awk '{print $1}'$
/sbin/fstrim "$fs" >> $LOG
done
perintah ini dapat ditempatkan di cron
crontab -e
* * * * 0 /usr/local/trim.sh 1> /dev/null
Untuk memastikan sekali lagi, kita dapat mematikan counter pengaktifan/mounting dengan perintah tune2fs, contohnya:
tune2fs -c 0 -i 0 /dev/sda1
Kita dapat cek kembali dengan tune2fs.
tune2fs -l /dev/sda1 | grep -i check
Last checked: Tue May 9 05:50:06 2017
Check interval: 0 ()
Cara kedua adalah dengan menjalankan perintah fstrim untuk semua mount point secara periodik:
#!/bin/sh
LOG=/var/log/ssd_trim.log
echo "*** $(date -R) ***" >> $LOG
for fs in $(lsblk -o MOUNTPOINT,DISC-MAX,FSTYPE | grep -E '^/.* [1-9]+.* ' | awk '{print $1}'$
/sbin/fstrim "$fs" >> $LOG
done
crontab -e
* * * * 0 /usr/local/trim.sh 1> /dev/null
Untuk memastikan sekali lagi, kita dapat mematikan counter pengaktifan/mounting dengan perintah tune2fs, contohnya:
tune2fs -c 0 -i 0 /dev/sda1
Kita dapat cek kembali dengan tune2fs.
tune2fs -l /dev/sda1 | grep -i check
Last checked: Tue May 9 05:50:06 2017
Check interval: 0 (
Selesai ! Lonjakan kecepatan booting dan loading program dengan SSD sudah dapat dinikmati.
Comments